Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan.
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah (daratan).
Lingkungan dapat tercemar karena:
1) Kecepatan hilangnya senyawa tertentu dari lingkungan lebih besar daripada kecepatan masuknya senyawa pengganti.
2) Rusaknya atau putusnya alur siklus biokimia.
3) Kecepatan masuknya senyawa ke dalam lingkungan lebih besar daripada kecepatan pengambilannya.
4) Masuknya senyawa yang tidak terdegredasi ke dalam lingkungan.
b. Daur Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat disebabkan karena ulah manusia dan pada akhirnya dampaknya juga akan dirasakan oleh manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.
Pencemaran Udara
Udara akan tercemar jika ada bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
a. Penyebab Pencemaran Udara
1) Faktor internal (secara alamiah), misalnya:
• debu beterbangan oleh tiupan angin
• abu atau debu dan gas-gas volkanik dari letusan gunung berapi
• proses pembusukan sampah
2) Faktor eksternal (karena ulah manusia), misalnya:
• pembakaran bahan bakar fosil
• debu atau serbuk dari kegiatan industri
• pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
b. Sumber Pencemar Udara
• transportasi
• industri
• pembuangan sampah
• pembakaran stasioner, dan lain-lain
c. Komponen Pencemar Udara
• Karbon monoksida (CO)
• Oksida nitrogen (NOx)
• Oksida belerang (SOx)
• Hidrokarbon
• Partikel (particulate), dan lain-lain
d. Dampak Pencemaran Udara
1). Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida (CO)
Gas CO tidak berbau dan tidak berwarna. Pada keadaan normal konsentrasinya di udara ± 0,1 ppm, dan di kota dengan lalulintas padat ± 10 - 15 ppm. Dampak pencemaran oleh gas CO antara lain:
• Bagi manusia dampak CO dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai kematian, karena CO bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan hemoglobin dalam darah (Hb) :
Hb + O2 ⎯→ O2Hb (oksihemoglobin)
Hb + CO ⎯→ COHb (karboksihemoglobin)
COHb 140 kali lebih stabil daripada O2Hb.
Kadar CO :
Waktu kontak :
Dampaknya bagi tubuh :
≤ 100 ppm
± 30 ppm
± 1000 ppm
± 1300 ppm
> 1300 ppm
sebentar
8 jam
1 jam
1 jam
1 jam
dianggap aman
menimbulkan pusing dan mual
pusing dan kulit berubah kemerah-merahan
kulit jadi merah tua dan rasa pusing yang hebat
lebih hebat sampai kematian
Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat lagi adalah: kemampuan gerak tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular, serangan jantung, sampai dengan kematian.
• Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak ada khususnya tumbuhan tingkat tinggi. Kadar CO 200 ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan.
Dampak Pencemaran Oleh Oksida Nitrogen (NOx}
Gas NO tidak berbau dan tidak berwarna. Gas NO2 berbau menyengat, berwarna coklat kemerahan. Sifat racun (toksisitas) NO2 empat kalinya NO. Organ yang paling peka paru-paru, jika terkena NO2 akan membengkak sehingga sulit bernapas sampai kematian. Konsentrasi NO yang tinggi mengakibatkan kejang-kejang, bila keracunan berlanjut mengakibatkan kelumpuhan. NO akan lebih berbahaya jika teroksidasi menjadi NO2.
Oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan nekrosis (kerusakan jaringan daun), sehingga fotosintesis terganggu. Konsentrasi NO 10 ppm dapat menurunkan kemampuan fotosintesis 60 – 70 %. Di udara oksida nitrogen dapat menimbulkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates) yang dapat menyebabkan iritasi mata (pedih dan berair). PAN bersama senyawa yang lain akan menimbulkan kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog).
Dampak Pencemaran oleh Oksida Belerang (SOx)
SOx sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara. Gas buang lebih banyak mengandung SO2 dibanding SO3. Dengan oksigen dari udara SO2 menghasilkan SO3:
SO2 + O2 ⎯→ SO3
Gas SO2 berbau tajam dan tak mudah terbakar. Gas SO3 sangat reaktif. Dengan uap air dari udara:
SO2 + H2O ⎯→ H2SO3
SO3 + H2O ⎯→ H2SO4
Jika ikut terkondensasi di udara dan jatuh bersama air hujan menyebabkan hujan asam.
• Bagi tumbuhan kadar SOx ± 0,5 ppm dapat menyebabkan timbulnya bintik-bintik pada daun. Jika paparan lama daun menjadi berguguran.
• Bagi manusia SOx menimbulkan gangguan pernapasan. Jika SOx berubah menjadi asam akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain sampai ke paru-paru. SO2 dapat menimbulkan iritasi tenggorokan tergantung daya tahan masing-masing (ada yang 1 - 2 ppm, atau 6 ppm). SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang tua, dan orang yang menderita kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan akan mengalami kejang (spasma).
Akan lebih berat lagi jika konsentrasi SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Pada paparan lama akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti paralysis cilia (kelumpuhan sistem pernapasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya kematian. Pada konsentrasi 6 - 12 ppm dengan paparan pendek yang berulang-ulang dapat menyebabkan hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel yang akhirnya menjadi kangker.
• Pada benda-benda, SO2 bersifat korosif. Cat dan bangunan gedung warnanya menjadi kusam kehitaman karena PbO pada cat bereaksi dengan SOx menghasilkan PbS. Jembatan menjadi rapuh karena mempercepat pengkaratan.
0 comments:
Post a Comment